Sobat Jempol beberapa hari lagi kita memasuki Bulan
Penuh Berkah, Yaitu Bulan Suci Ramadhan. Disaat seperti ini kebersamaan sangat
lah menyenangkan, seperti Sahur bersama, Buka bersama, Sholat berjamaah di
Mushola, Masjid baik di desa masupun di kota selalu ramai dan di padati. Disini
kita akan membahas salah satu menu yang dihidangkan saat Buka Bersama di Bulan
Ramadhan.
Siapa yang tidak tahu sajian Nusantara yang paling popular
saat ini baik di Nusantara maupun di Mancanegara, Ya Sate merupakan salah satu
menu makanan paling popular dikebanyakan daerah di Indonesia. Hampir di setiap
daerah memiliki menu daging tusuk yang dibakar dan mempunyai rasa yang khas
ini. Berbagai jenis sate diantara sate ditawarkan baik itu daging kambing sapi,
maupun daging ayam baik dijajakan di gerobak dorong, warung makan hingga
restoran.
Sate yang terbuat dari potongan daging brukuran
sebesar ibu jari dan di tusuk dengan iratan bamboo sebesar lidi dan di bakar
diatas bara api dari arang ini memang bau harumnya sangat menggoda lidah kita. Apalagi
jika dihidangkan dengan bumbu sate yang terbuat dari kacang tanah di tumbuk
halus di campur dengan kecap serta bumbu bumbu lainya. Sate yang diketahui
berasal dari Jawa ini mempunyai istilah
sate atau Satay berasal dari bahasa Tamil bersamaan dengan kedatangan bangsa
Arab di Nusantara. Tamil dan Gujarat sangat menyukai daging kambing kemudian di
ciptakan pertama kali oleh pedagang jalanan di pulau Jawa pada abad 19.
Sate sendiri semakin popular pada akhir abad 19 terbukti
banyaknya Variasi sate baikdari bahan hingga cita rasa khas masing – masing daerah
berbeda. Nah daripada beli sate untuk dihidangkan saat buka bersama di Bulan
Ramadhan nanti mari kita belajar membuat sate sendiri, lantas apa saja yang
harus diperhatikan dalam membuat sate yang empuk seperti kebanyakan yang di jual
orang?
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat Sate.
Memilih Bahan dan Bumbu Perndam Sate
daging yang
dipakai untuk membuat sate umumnya sudah
bebas dari tulang, ini untuk memudahkan meresapnya bumbu dan membuat kita
gampang menusuknya. Untuk membuat sate sebelum di panggang daging yang di tusuk
mustinya harus di bumbui. Daging jenis sate banyak ragamnya, ada beberapa cara
yang bisa Sobat Jempol Tiru:
- Daging cukup di bumbui dengan kecap, lalu dibakar hingga matang dan di sajikan dengan sambal kacang tanah.
- Daging di tumis dengan bumbu dan di ungkep hingga bumbu meresap setelah itu dibakar
- Daging terlebih dulu direndam dalam bumbu halus dan saus kecap selama beberapa jam hingga bumbu meresap kemudian baru dibakar.
Mengempukkan Daging
Apabila kebetulan
mendapatka daging yang banyak ototnya sehingga teksturnya alot, ada cara
sederhana untuk mengempukkan daging yang bisa Sobat Jempol simak :
- Bungkus daging dengan daun papaya yang sudah diremas-remas selama satu jam atau lebih. Daun papaya mengandung enzim papain yang dapat mengempukkan serat daging.
- Campur daging dengan Nanas yang sudah di parut dan didiamkan selama 1 jam atau lebih. Nanas yang mengandung enzim bromelain bisa mengempukkan daging dan bisa mempengaruhi cita rasa daging, jadi sebaiknya daging diempukkan dalam keadaan utuh dan jangan di potong potong dulu.
- Taburi daging dengan meat tenderizer, seperti pain bubuk yang dibuat dari sari getah papaya. Untuk 1 kg daging gunakan 1 sendok makan papain bubuk, diamkan selama 15 menit, lalu cuci bersih.
Proses Memanggang Sate.
- Siapkan bahan sate (daging kaming, sapi,ayam atau seafood), bumbui dengan bahan perendam sedikitnya 30 menit, makin lama makin baik, akan lebih baik lagi jika bahan yang direndam tersebut disimpan dalam lemari es semalaman agar bumbu semakin meresap, terutama untuk daging yang dipotong yang terlalu besar.
- Besar kecil atau tipisnya potongan daging berpengaruh terhadap lama tidaknya waktu memanggang, agar cepat empuk potong daging secara melintang serat, sehingga serat mudah terurai.
- Disamping itu banyakya potongan daging yang ditusuk juga mempengaruhi cepat lambatnya tingkat kematangan, jadi sebaiknya jangan menaruh potongan daging yang ditusuk terlalu banyak dalam rak panggang.
- Citarasa dan aroma khas sate akan terasa jika dipanggang diatas bara api langsung dan menggunakan arang.
- Tidak menutup kemungkina untuk kepraktisan sate juga dipanggang dalam oven selain mudah juga tidak menimbulkan polusi udara dirumah.
- Pastikan seluruh alat dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Pada saat alat pemanggang sudah panas gunakan kuas untuk mengoleskan sedikit minyak goreng/margarin pad arak panggang hal ini untuk mencegah daging lengket di rak panggang.
Nah mudah
bukan ? puasa Ramadhan tahun ini akan terasa indah karena kebersamaan tercipta
dengan hidangan menu sate khas Indonesia. Selamat mencoba
(Titin)