Jeddah adalah
salah satu kota penting di Arab Saudi yang berada di pesisir Barat. Kota ini
bermula dari sebuah desa nelayan bernama Quda’a. Jeddah kemudian berkembang
menjadi kota dagang di kawasan Jazirah Arab masa lampau, kini telah
bertransformasi menjadi kota modern yang merupakan pintu gerbang masuk kota
Makkah. Bandara King Abdul Aziz dan Islamic Port Jeddah merupakan dua
embarkasi utama di musim Haji, selain Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di
Madinah. Kota ini terletak di tepi laut Merah, sebagaimana kota-kota lainya di
Araab Saudi, Jeddah memiliki Iklim gurun yang ekstrim. Temepartur suhu udaranya
beragam, berbeda dengan daerah lain di Arab Saudi, pada musim panas cukup
panas, pada musim dingin suhu tetap panas karena terpengaruh oleh iklim laut
merah. Temperature pada musin dingin sampai 15° C pada malam hari, pada siang
hari berkisar 25°C. pada musim panas temperaturnya sampai 40° C
pada tengah hari, dan 30°C pada malam hari.
Pada tahun 647 Masehi Kota
Jeddah ini didirikan oleh Khalifah Usman bin Affan, yang menyatakan bahwa Jeddah
sebagai pintu masuk ke dua Tanah Suci yaitu Makkah dan Madinah. Jeddah akhirnya
digunakan sebagai pelabuhan untuk kepentingan jamaah Haji hanya menggunakan
jalur laut. Menurut beberapa sumber, kata “Jiddah” dalam Bahasa Arab berarti
nenek karena disana diyakini ada makam Ibu Hawa istri Nabi Adam yang merupakan
nenek moyang manusia, sumber lain mengatakan Jeddah berarti lepas pantai.
Kota Jeddah memiliki area
kurang lebih 2400 km² dengan panjang garis pantai kurang lebih 80 km. sekarang
kota ini dikenal dengan sebutan “The Bride of The Red Sea” (Pengantin
Laut Merah) julukan ini sangatlah cocok untuk kota Jeddah jika dilihat dari
letak geografisnya. Selain sebutan tersebut Jeddah juga memiliki nama lain, yaitu “Al-Babul
Haramaini” (Pintu Gerbang Dua Tanah Haram) karena sebagai pintu masuk ke
Tanah Suci Makkah dan Madinah, atau juga disebut “Kota Tengah Pasar” karena
pusat bisnis di Arab Saudi.
Pada tahun 1516 Masehi
penjajah Portugis mulai memasuki Jeddah. Namun pada akhir abad 17 Kerajaan
Turki Usmani (Ottoman) dapat mengalahkan armada Portugisdalam pertempuran
dilaut merah. Turki Usmani juga menaklukkan Hujaz termasuk Kota Suci Makkah dan
kota dagang Jeddah. Selama kepimimpinan Kerajaan Turki Usmani di Jeddah, di
bangun tembok sebagai benteng perlindungan di beberapa kawasan pintu masuk
yaitu :
1. Bab Syarif (tembok gerbang Syarif, kawasan Balad) berada
disebelah selatan.
2. Bab Makkah (tembok gerbang Makkah, Mecca Street) berada
disebelah timur.
3. Bab Madinah (tembok gerbang Madinah, Medina Street) berada di
sebelah utara.
4. Bab Bahrul Ahmar (tembok gerbang yang langsung menhadap laut)
berada disebelah barat.
Sekalipun wilayah Jeddah
dikelilingi tembok benteng pelindung, namun kota ini tetap menerima
masuknya
perwakilan negara asing terutama dari Eropa. Masih dibawah kepimpinan Turki
Ustmani pada tahun 1825, perwakilan negara asing pertama yang dibuka di Jeddah
adalah Perancis kemudian disusul Inggris dan negara – negara lainnya. Maka
bertambahlah julukan untuk kota Jeddah yaitu “Biladul Qunashil” (Kota
Konsulat). Setelah kerajaan Ottoman jatuh pada tahun 1915, sebagian tembok Jeddah
juga diruntuhkan, namun masih banyak ditemukan Artefak Turki di sejumlah
tempat. Setelah perang Dunia I berakhir pada tahun 1924 putra Ibnu Saud (Raja
Abdul Aziz) yang berasal dari wilayah
Nejed dapat menaklukkan Makkah, Madinah dan Jeddah serta dapat menggulingkan
penguasa Makkah yang bernama Syarif Husein bin Ali Al-Hasyimi. Syarief bin
Ali-Hasyimi kemudian melarikan diri ke Cyprus sebelum berhijrah dan menetap di
Amman Jordania. Kemudian keturunan Syarief Husein inilah yang nenjadi Raja –
raja Jordania hingga kini termasuk raja yang berkuasa saat ini Raja Abdullah
bin Husein
Sebagai Kota
dagang Jeddah memiliki fasilitas yang cukup memadai. Pelabuhan lautnya
merupakan pelabuhan utama yang menjadi sentral perdagangan menuju berbagai
negara, khususnya negara-negara pesisir timur Afrika, serta Yaman, Oman, dan
negara-negara teluk lainya. Pelabuhan merupakan pelabuhan bebas, sedangkan
jalur udara Jeddah memiliki Bandara Internasional yang diambil dari nama Raja
pertama Arab Saudi King Abdul Aziz. Bandara ini memiliki lima terminal, terminal
khusus keluarga Kerajaan, terminal Internasional umum, terminal internasional
khusus dan local saudia (Khusus untuk pesawat Saudi Arabian Airlines) serta
terminal Haji.
Jeddah kini
maju pesat, berbagai fasilitas sebagai kota metropolitan tumbuh di segala
tempat. Pusat perbelanjaan megah berdiri dimana – mana. Seperti Mall of Arabia
dan Corniche Commercial Center di kawasan Balad.