• Senin, Mei 18, 2015
  • Admin Blog
Kota Al-Balad secara harfiah berarti negara. Sekitar 2.500 tahun lalu, kawasan ini hanyalah sebuah desa nelayan . kota tua ini didirikan pada abad ke-7 Masehi sebagai pusat kota Jeddah. Karena tempatnya strategis, Al-Balad kemudian berkembang sebagai tempat singgah lalu lintas perdagangan antara Yaman dan Eropa. Al Balad pernah diibaratkan sebagai kota seribu satu malamnya Arab Saudi. Karena disini berkumpul para saudagar Arab, sehingga menjadikan Al Balad sebagai jantung kota Jeddah. Sekarang walaupun bukan lagi menjadi pusat kegiatan perdagangan satu-satunya, namun Al Balad tetap menjadi ruh kota Jeddah, karena masih menjadi sentra aktifitas bisnis dan perdagangan. Oleh karena itu Balad juga sering di juluki Parisnya Arab (Parijs van Arab). Balad menjadi surge berbelanja bagi masyarakat, baik masyarakat Jeddah maupun  luar negeri, termasuk Jamaah Haji Indonesia. Disini terdapat berbagai kebutuhan, mulai skala eceran hingga Grosir, dari barang antic hingga produk modern, dari produk local hingga impor. Banyak tempat penukaran uang asing termasuk menerima tukar Rupiah.


Balad adalah masa lalu Jeddah. Di kawasan ini gedung-gedung renta dengan dua hingga lima lantai yang rata-rata berumur lebih dari 100 tahun berdiri berhimpitan di bawah bayangan gedung-gedung pencakar langit bergaya modern, dan diantara hiruk pikuk aktifits jual beli di pusat perdagangan Bab Makkah, Bab Syarif, dan Souq Al-Alawi. Bangunan bekas tempat tinggal pedagang-pedagan kaya Jeddah pada masa lalu itu di bangun berdekatan satu sama lain, hanya dipisahkan dengan gang gang sempit selebar satu hingga dua meter, sehingga pada musim panas pejalan kaki yang melewatinya bisa berlindung dari sengatan cahaya matahari dibawah bayangannya. Pada tahun 1940-an, tembok-tembok peninggalan Turki Usmani yang meindungi kawasan ini di robohkan, padahal tembok tersebut merupakan peninggalan sejarah. Walaupun demikian masih banyak yang tersisa. Pada tahun 1970 hingga 1980-an ketika Jeddah (dan Arab Saudi) mulai kaya booming minyak, banyak warga Jeddah yang bergerak ke utara menjauh dari Al-Balad karena dianggap terlalu padat


Unordered List

Sample Text

Media JEMPOL. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Entri Populer

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget