Sebagai pusat Agama Islam selain Madinah, Makkah memeiliki pusat
pendidikan dan pengajaran, pendidikan formal telah mulai dikembangkan sejak
akhir periode Turki Usmani sampai kemudian pada tahun 1912, Muhammad Ali Zainal
Ridha, seorang pedagang dari Jeddah, mendirikan madrasah Al-Falah di Makkah.
Sampai pada tahun 2005, di Makkah terdapat 532 sekolah umum atau swasta untuk
pria dan 681sekolah umum atau swasta untuk siswa perempuan. Sedangkan perguruan
tinggi pertama didirikan di Makkah sekitar tahun 1949, yaitu Kulliyyat
Al-Shar’iyah, yang kemudian menjadi Fakultas Syariah dari Universitas King
Abdul Aziz yang berada di Jeddah. Saat ini perguruan tinggi yang terkenal di
Makkah adalah Universitas Ummul Qura. Universitas ini banyak memberikan
beasiswa bagi mahasiswa Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia. Puluhan
pelajar Indonesia setiap tahun diberangkatkan ke kampus ini untuk menuntut Ilmu
Agama. Selain studi ilmu Syariah dan Bahasa Arab Universitas Ummul Qura juga
membuka berbagai studi ilmu umum antara lain, Manajemen, tehnik, kedokteran,
pendidikan dan berbagai ilmu terapan. Beberapa tokoh Indonesia yang merupakan
lulusan perguruan tinggi adalah mantan ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Mantan
Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar, Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan masih
banyak yang lain.
Makkah sebagai kota suci umat Islam dan tempat menunaikan Ibadah Haji,
kota ini setiap tahunya menerima kunjungan umat Islam dari berbagai Megara.
Dengan beberapa fasilitas diantaranya perhotelan, transportasi, dan kesehatan
merupakan fasilitas pendukung utama yang menjadi perhatian khusus bagi
pemerintah Arab Saudi.